Rabu, 09 Maret 2011

Mensejahterakan Rakyat Pati

Yook, kita luangkan sedikit waktu kita untuk sekeliling kita.
Cobalah kita tengok kiri kanan tetangga terdekat kita.
Atau jika tak ada tetangga boleh jadi ketika kita berangkat kerja, kekantor atau kemana saja.
Kita pasti bertemu dengan mereka. Yaaa...
Mereka yang sering kita sebut sebagai warga miskin atau kalau pakai istilahku adalah mereka yang belum sejahtera.
Menilik dari kebiasaan yang mereka lakukan, ada keyakinan bahwa mereka bukan orang yang miskin karena malas bekerja...
Mari kita perhatikan....
Pagi hari buta ketika kita masih asyik dengan selimut yang menghangatkan tubuh, mereka telah bangun dan melakukan aktifitas yang sungguh amat berat...
Sebagian dari kita memiliki jam kerja yang tetap misalkan Jam 14.00 WIB telah pulang kerja. Tapi bagi mereka seolah kerja tak memiliki jam yang pasti, terkadang mereka harus bekerja sampai malam mulai datang menjelang....
Menilik dari sedikit cerita di atas kita bisa memahami ternyata kata ayng tepat untuk mereka adalah ketidak beruntungan...
Yaaa....
Tidak beruntung karena mereka meskipun bekerja melebihi jam kerja normal tetapi hasil yang didapat jauh dari mensejahterakan hidup mereka.
Lalu bagaimana caranya untuk mensejahterakannya.....?????
Sebuah pertanyaan yang boleh jadi sering terlontar.....
Untuk mensejahterakan masyarakat miskin kita perlu mempelajari karakteristik dari penyebab kemiskinan mereka.
Untuk itu pada artikel pertama ini, kami akan membawa pembaca kepada keadaan di Pati sebagai studi kasus.
Kota Pati adalah salah satu Kabupaten dengan penduduk yang cukup banyak di wilayah Provinsi Jateng. Struktur ekonomi penduduknya sebagian besar di topang dari hasil pertanian. ini jelas berbeda dengan Kab. tetangganya "Kudus" yang notabene isdustri telah menjamur.
Dengan Struktur ekonomi yang mayoritas pertanian maka pola konsumsinya juga akan dipengruhi oleh hasil dari panen pertanian. Bila hasil panen meningkat maka konsumsi masyarakat akan meningkat pula, tetapi bila panennya gagal maka kemiskinan akan semakin bertambah.
Dengan ketergantungan yang tinggi pada sektor pertanian maka usaha untuk mensejahterakan masyarakat Pati adalah dengan program pembangunan yang berorientasi pada partanian. Upaya yang dilakukan adalah dengan melindungi petani dari kebijakan yang membuat pendapatan mereka menurun.
Gagal panen akibat cuaca maupun akibat serangan hama musti menjadi studi tersendiri guna menekan tingkat kegagalan dalam pertanian. Peningkatan penggunaan tehnologi dalam pertanian mustinya mulai menjadi bahan studi lanjutan untuk mendukung upaya Ektensifikasi dan Divertifikasi Pertanian.
Semoga para pengambil kebijakan bisa bijak dalam menjalankan kebijakannya sehingga tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi.
Bersambung..............

Kondisi Pati Sekarang

Kabupaten Pati secara goegrafis terletak didaerah "Pantura" pantai utara P. jawa. Kota dengan makanan khas nasi "Gandul" ini merupakan salah satu Kab. diwilayah Provinsi Jawa Tengah Bagian Timur. Dengan luas 150.368 ha, pati di huni oleh 1188706 Jiwa, terdiri dari 576969 laki-laki dan 611.737 pria (data hasil sensus 2010 BPS).